FOCAL FIBROUS HYPERPLASIA

DEFINISI
Focal fibrous hyperplasia atau nama lainnya adalah fibroma merupakan “tumor” yang sering terjadi di rongga mulut. Namun, lesi ini diragukan sebagai sebagai neoplasma sebenarnya karena tidak ada bukti keganasan yang berperan tetapi hanya terjadi jaringan ikat yang mengalami hiperplasia akibat adanya reaksi sehingga jaringan merespon terhadap iritasi atau trauma.1

ETIOLOGI
Focal fibrous hyperplasia merupakan lesi reaktif yang biasanya disebabkan oleh trauma kronis pada membran mukosa oral. Jaringan ikat fibrosa yang tumbuh berlebihan yang melindungi diri dari iritasi sehingga lama kelamaan akan membentuk massa di submukosa. Meskipun istilah lesi ini memiliki nama lain seperti fibroma reaktif tetapi lesi ini tidak termasuk ke dalam lesi keganasan. Etiologi lesi ini adalah sebagai berikut; bisa disebabkan oleh gigi tiruan, molar ketiga yang impaksi, kawat ortodonti dan lain-lain.1,2

GAMBARAN KLINIS
Meskipun iritasi lesi ini dapat terjadi di mana saja di rongga mulut, sebagian besar lokasinya adalah mukosa bukal sejajar dengan garis oklusal. Oleh sebab itu ini merupakan akibat trauma menggigit pipi. Mukosa labial, lidah, dan gingiva juga sering terkena. Pada fibroma yang di gingiva sekilas mirip dengan pyogenic granuloma. Lesi biasanya tampak berupa nodul di mukosa bukal posterior dekat dengan garis oklusal, permukaannya pink pucat mirip dengan jaringan lunak di sekitarnya. Pada pasien berkulit hitam, massa ini menunjukkan pigmentasi coklat keabuan. Pada beberapa kasus, permukaan lesi tampak putih karena adanya hiperkeratosis dari iritasi yang terus menerus. Sebagian lesi ini tidak bertangkai tetapi beberapa lainnya memiliki tangkai. Ukurannya bervariasi berkisar antara beberapa millimeter sampai beberapa sentimeter. Namun, sebagaian besar lesi ini memiliki diameter berukuran 1,5 cm atau kurang. Lesi ini biasanya tidak memiliki gejala, meskipun traumatik ulser sekunder di sekelilingnya dapat terjadi. Fibroma yang mengalami iritasi sering terjadi pada decade ke 6 kehidupan dan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1:2.1,2

GAMBARAN HISTOLOGI

image

Pemeriksaan histologi pada lesi ini menunjukkan adanya massa berupa nodul jaringan ikat fibrosa yang ditutupi oleh epitel skuamous bertingkat. Jaringan ikat ini biasanya mengalami densitas dan kolagenisasi, meskipun pada beberapa kasus tidak begitu tampak. Lesi ini tidak memiliki kapsul, jaringan ikat fibrosa bercampur di sekeliling jaringan ikat. Serat kolagen tersusun secara sirkular, atau bentuk haphazard. Penutup epitel biasanya menunjukkan atrofi ada rete ridge karena massa fibrosa di bawahnya. Namun, permukaan lesi dapat menunjukkan hiperkeratosis dari trauma sekunder. Inflamasi yang bertebaran dapat terlihat, sebagian besar di dekat permukaan epitel. Biasanya inflamasi yang terjadi adalah inflamasi kronis dan mengandung banyak limfosit dan sel plasma.2


DIAGNOSIS BANDING
  1. Pyogenik Granuloma
  2. Mukokel
  3. Lipoma


PERAWATAN
Lesi iritasi ini dirawat dengan bedah konservatif; rekurensi jarang terjadi. Namun, sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan mikroskop pada jaringan yang telah dieksisi karena bisa jadi ada kemungkinan tumor jinak atau ganas yang mirip dengan fibroma.1,2



REFERENSI
1.     Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology 4th Ed. USA: Elsevier Science. 2003.
2.    Neville, Damn, Allen, Bouquot. Oral and Maxillofacial Pathology 2nd Ed. USA:      WB Saunders Company. 2002.

Share:

0 komentar