MUKOKEL


Mukokel merupakan istilah yang masuk ke dalam fenomena ekstravassi dan kista retensi mukus. Karena patogenesisnya berbeda maka dipisah antara mukokel dan ranula serta kelainan fenomena ekstravasasi pada kelenjar saliva lainnya.1

Etiologi dan Patogenesis. 
Penyebab fenomena ekstravasasi mukus adalah trauma yang parah pada duktus ekskresi kelenjar saliva, sehingga menyebabkan mukus yang akan keluar akan terkunci dan berkumpul di dalam jaringan ikat yang ada di sekitarnya. Reaksi inflamasi dari netrofil diikuti dengan keluarnya makrofag. Jaringan granulasi membentuk dinding di sekeliling kumpulan musin dan kemudian kelenjar saliva berkontribusi pada saat terjadinya perubahan inflamasi. Kemudian akan terbentuk bekas luka dan di sekeliling lesi.

Gambaran Klinis. 
Bibir bawah merupakan tempat yang paling sering terjadinya fenomena ini, tetapi mukosa bukal, permukaan anterior-ventral lidah (lokasi kelenjar Blandin-Nuhn), dasar mulut dan regio retromolar juga dapat terkena. Lesi jarang ditemukan pada bagian kelenjar saliva intraoral lainnya karena kecenderungan terjadi trauma kecil. Fenomena ini tidak nyeri dengan permukaan seperti massa yang lunak dan ukurannya bervariasi dari beberapa millimeter sampai 2 cm. Warnanya agak kebiru-biruan ketika musin berada di superfisial. Remaja dan anak-anak merupakan kelompok umur yang paling sering terkena dibandingkan dengan usia dewasa. Ukuran lesi dapat berfluktuasi karena rupturnya mukosa pada bagian yang mengandung musin. Produksi musin yang terus menerus akan menyebabkan terjadinya rekurensi. Ukuran maksimum biasanya mencapai beberapa hari setelah trauma, dan material kental ditemukan pada saat dilakukan aspirasi. 

Histopatologi
Ekstravasasi musin bebas menunjukkan respon inflamasi yang diikuti dengan perbaikan jaringan ikat. Neutrophil dan makrofag terlihat dan pembentukan jaringan granulasi di sekeliling kumpulan musin. Kelenjar saliva yang berdekatan mengalami dilatasi, inflamasi kronis, degenerasi asinar dan fibrosis interstitial.


Perawatan dan Prognosis. 
Perawatan fenomena ini adalah melalui proses pembedahan. Aspirasi isi cairan tidak akan memberikan hasil yang menguntungkan. Pengangkatan kelenjar saliva yang berhubungan dengan kumpulan mukus penting dilakukan untuk mencegah terjadinya rekurensi. Tidak ada perawatan yang dibutuhkan untuk mukokel pada permukaan, apalagi jika rupture secara spontan dan usia lesi juga sangat pendek.1
Proses pembedahan mukokel melewati tahap berikut ini.
  • anestesi lokal
  • insisi seluas mukokel
  • pengangkatan jaringan saliva minor
  • diseksi tumpul
  • pengembalian jaringan
  • penjahitan dengan menggunakan benang absorbable
Proses lengkapnya silakan lihat video berikut.




REFERENSI
1.      Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology 4th Ed. USA: Elsevier Science. 2003.

Share:

0 komentar